Sabtu, 19 April 2025

Refleksi 1 Tahun Kepemimpinan PJ Bupati Majalengka : Infrastruktur dan Desentralisasi Jadi Sorotan

  • 11 Desember 2024 05:38

(/)

MAJALENGKA, PUSTAKAWARTA.COM - Refleksi satu tahun masa kepemimpinan Pejabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menjadi momentum untuk menyoroti pencapaian dan arah kebijakan yang telah dijalankan demi mewujudkan perubahan dan kemajuan di Majalengka, kota yang dikenal dengan julukan kota angin. Masa jabatan Dedi akan berakhir pada 19 Desember 2024, dengan keputusan perpanjangan atau pergantian yang masih menunggu SK resmi.

“Masa jabatan saya berakhir pada tanggal 19 Desember 2024. Nanti menunggu SK diperpanjang atau digantikan,” ungkap Dedi kepada awak media dalam acara MABAR yang digelar di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Senin (9/12/2024).

Dedi menekankan bahwa program desentralisasi menjadi prioritas utama yang harus dikembangkan oleh pemerintah daerah di masa mendatang. Hal ini mencakup pengadaan mobil pemadam kebakaran di setiap wilayah serta pengolahan sampah dari hulu ke hilir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Tadi kan sudah saya sampaikan program itu ada BLK dan MPP. Ke depannya, program itu tinggal mengembangkan desentralisasi saja. Itu semua sudah harus dilakukan karena kalau tidak bisa menjadi bom waktu," ujar Dedi.

Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah pengolahan sampah secara modern dan terpadu. Dedi menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyelesaikan sewa lahan masyarakat, namun penanganan sampah yang lebih terstruktur masih memerlukan perhatian khusus.

“Perbaikan wilayah harus terdesentralisasi. Jadi, kalau ada keluhan dari masyarakat bisa langsung ditangani,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti makanan pokok dan pupuk, yang sudah mulai berjalan melalui integrasi tenaga kerja. Selain itu, Dedi mengusulkan program makan siang gizi gratis yang diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2025.

“Tinggal yang ingin saya sarankan, bagaimana kolaborasi program untuk makan siang gizi gratis ini. Nah, itu perlu dilakukan melalui program tahun 2025. Pemda pun harus sudah menganggarkan untuk program makan siang gizi gratis itu, apakah cukup atau tidak,” jelas Dedi.

Ia menambahkan bahwa anggaran harus diperbaharui dengan mempertimbangkan cakupan program tersebut, apakah hanya untuk siswa SD, termasuk Play Group (TK), atau mencakup wilayah pinggiran saja.

"Karena itu harus segera dibahas," tandasnya.

Dengan pencapaian dan tantangan yang ada, refleksi kepemimpinan Dedi Supandi menjadi titik awal untuk mendorong langkah-langkah strategis demi masa depan Majalengka yang lebih baik.

Tags :

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu