Rangin Institute, Ruang Bernilai di Tengah Bisingnya Zaman

- 18 Oktober 2025 19:40 13 Dilihat
Tumbuhkan Kolektivitas, Rawat Kesadaran, Bentuk Manusia Berintegritas Bersama Rangin Institute (Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Di tengah derasnya arus informasi dan dinamika zaman yang serba cepat, anak muda menghadapi tantangan besar untuk tetap berpikir jernih, bertumbuh secara sadar, dan bergerak dengan makna.
Di sinilah Rangin Institute mengambil peran sebagai ruang alternatif yang menyatukan kesadaran, nilai, dan semangat perubahan yang lahir dari akar rumput.
Berlokasi di Majalengka, Jawa Barat, Rangin Institute tumbuh di bawah naungan Saung Eurih. Komunitas ini bukan sekadar ruang diskusi atau kegiatan, tetapi sebuah gerakan yang memimpikan lahirnya manusia-manusia berintegritas, mereka yang berpikir waras, berlandaskan spiritualitas, dan bersikap logis dalam menyikapi realitas.
Menurut salah satu pengurus, Brian Robaniyu, ide besar ini berangkat dari keresahan bersama generasi muda yang sering berdialog dan berdiskusi di ruang-ruang komunitas Saung eurih. Dari ruang itulah kemudian muncul kebutuhan untuk menghadirkan wadah yang lebih sistematis dan berdampak luas.
"Ada upaya di mana kita, generasi muda, sering berdialog di ruang-ruang Saungh eurih. Sehingga ada keresahan yang sama. Dari keresahan itu, kami alihkan ke ruang yang bisa mencakup lebih banyak hal. Rangin Institute diharapkan jadi ruang pembelajaran terbuka untuk para generasi muda," ujar Brian kepada pustakawarta.
Menariknya, nama Rangin sendiri bukan tanpa makna. Institusi ini terinspirasi dari sosok Ki Bagus Rangin, seorang tokoh rakyat yang pada masa kolonial menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Sebagai pemuda biasa, Bagus Rangin mampu menggerakkan perlawanan rakyat dengan semangat keberanian dan integritas. Semangat itulah yang kini coba dihidupkan kembali melalui Rangin Institute.
"Ki Bagus Rangin adalah tokoh yang menginspirasi pergerakan kami. Ia bukan siapa-siapa secara politik, tapi mampu melawan ketidakadilan. Kami ingin menunjukkan bahwa perubahan bisa datang dari siapa pun, bukan hanya dari mereka yang berkuasa," kata Brian menambahkan.
Empat Pilar Gerak: Edukasi, Advokasi, Konservasi, dan Diplomasi
Sebagai komunitas yang sadar arah, Rangin Institute merumuskan empat metode utama sebagai pilar geraknya: edukasi, advokasi, konservasi, dan diplomasi.
- Edukasi menjadi fondasi awal untuk menciptakan ruang belajar yang terbuka khususnya bagi generasi muda.
- Advokasi digunakan sebagai alat memperjuangkan kepentingan bersama, terutama yang bersumber dari keresahan sosial.
- Konservasi menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan hubungan antarmanusia sebagai bagian dari proses menguatkan keberlanjutan.
- Diplomasi menjadi ruang pertukaran ide secara intelektual dan dialogis antar berbagai kalangan.
"Visi kami cukup tinggi, yaitu menciptakan manusia berintegritas. Kami percaya manusia yang waras dalam berpikir, punya dasar spiritual, dan kuat secara logika adalah kunci dari perubahan sosial yang bermakna," jelas Brian.
Menghidupkan Spirit Kolektivitas Lewat Aksi Nyata
Berbagai program kreatif menjadi wujud nyata dari semangat kolektif yang dibangun Rangin Institute.
Program seperti Bacasajabersama, Genzpermakulture, hingga Festival Rangin tidak hanya menjadi ajang ekspresi, tetapi juga media untuk mengasah kepekaan dan keterlibatan sosial para anggotanya.
Dalam peringatan 15 tahun berdirinya Saung eurih, yang menjadi cikal bakal Rangin Institute, suasana kegiatan terasa hangat dan penuh semangat lintas generasi.
"Kegiatan hari ini cukup penuh dengan romantisme, karena yang datang bukan hanya generasi baru, tapi juga generasi lama. Kita bisa merasakan kehangatan dan kebersamaan yang selama ini terus dijaga," ujar Brian saat ditemui di sela-sela acara.
Rangin Institute hadir bukan sekadar menjawab tantangan zaman, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk menciptakan ruang yang relevan, hangat, dan bermakna bagi generasi muda masa kini.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang kerap melupakan nilai, komunitas seperti Rangin Institute mengingatkan kita bahwa perubahan besar justru sering kali dimulai dari ruang-ruang kecil, dari diskusi sederhana, dan dari semangat kolektif yang dijalankan dengan kejujuran dan kesadaran. (*)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu