Merdeka dari Kepalsuan: Perjuangan Hati, Akal dan Pikiran ditengah Arus Dunia yang Menyesakkan

- 10 Januari 2025 18:44
Potret Jilly Ortega (Kemerdekaan ialah hak setiap insan/Kemerdekaan ialah hak setiap insan)
OPINI, PUSTAKAWARTA.COM - Kemerdekaan atas diri sendiri adalah hak asasi yang seharusnya menjadi mahkota setiap manusia, namun sering kali, mahkota itu dicuri oleh tirani sistem dan kepalsuan dunia.
Di tengah derasnya arus kehidupan modern yang berisik dan penuh tipu daya, kita terjebak dalam pusaran doktrin yang tajam bagai belati, menusuk ke dalam nurani dan merobek kebebasan berpikir. Kita dipaksa tunduk pada aturan yang menyilaukan namun sering kali menyesatkan, membiarkan jiwa kita layu di bawah bayang-bayang kepalsuan.
Namun, bukankah setiap dari kita memiliki panggilan untuk melawan? Sebuah panggilan yang membara, untuk merdeka dari rantai sistem yang memenjara, dari tekanan yang mengikis nilai-nilai luhur, dan dari kompromi yang menginjak-injak prinsip.
Kebebasan sejati bukanlah sekadar retorika; ia adalah api yang harus terus kita jaga, melampaui batas ruang dan waktu, melawan segala bentuk pengekangan, bahkan yang paling halus sekalipun.
Kita, yang menjalani kehidupan dengan segala lika-likunya mulai dari politikus, pebisnis, jurnalis, bahkan mereka yang hidup di jalanan mungkin sering kali lupa bahwa di balik kebutuhan hidup yang tiada habisnya, ada hati, pikiran, dan jiwa yang harus terus dijaga kemerdekaannya.
Tanpa itu, kita hanyalah boneka dalam pertunjukan besar kehidupan, bergerak sesuai arahan tanpa pernah benar-benar hidup.
Di tengah segala hiruk-pikuk ini, saya mencoba menciptakan ruang kecil yang besar melalui Pustakawarta.com—sebuah media sederhana yang ingin menjadi mercusuar di tengah kegelapan, tempat di mana gagasan-gagasan bebas dapat bernafas dan menggugah kesadaran.
Ruang ini bukan hanya tentang menulis atau berbagi informasi; ini adalah tentang menantang dunia, menghadirkan nilai-nilai yang hakiki di tengah hiruk-pikuk yang melupakan esensi kehidupan.
Apakah ini mudah? Tidak.
Ini seperti mendaki gunung yang puncaknya tertutup kabut, melelahkan, namun penuh makna. Sebab, perjalanan inilah yang sesungguhnya berarti bukan sekadar hasil akhirnya.
Dunia ini terlalu dangkal jika hanya diukur dengan uang dan kekuasaan. Ada sesuatu yang lebih abadi dari itu: keberanian untuk mempertahankan kemerdekaan diri, keberanian untuk berpikir berbeda, dan keberanian untuk melawan arus demi kebenaran.
Kita semua dipanggil untuk merdeka. Bukan hanya merdeka dari penindasan fisik, tetapi juga dari segala belenggu yang tak kasat mata : ketakutan, kepalsuan, dan konformitas yang membutakan.
Di tengah derasnya arus dunia yang sering kali menyesakkan, kita harus menjadi kapal yang berlayar dengan arah yang kita tentukan sendiri. Karena hanya dengan begitu, kita benar-benar hidup. Mari kita perjuangkan kemerdekaan ini bersama-sama, karena di sanalah letak keagungan sejati manusia. (Jilly Ortega)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu