Sabtu, 19 April 2025

GSN dan PT Atthaya Kemi Mandiri Salurkan 10 Ton Pupuk Gratis Setiap Bulan untuk Petani

  • 19 Januari 2025 19:09

Wakil Ketua Yayasan GSN / Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (PPK) RI, Nanik S. Deyang saat menyalurkan bantuan pupuk ke petani di Jatiwangi (Potret : Jilly Ortega/Pustakawarta.com)

MAJALENGKA, PUSTAKAWARTA.COM - Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) atau Prabowo Foundation bersama PT Atthaya Kemi Mandiri terus mengupayakan pemberdayaan petani dengan menyalurkan bantuan pupuk nitrea sebanyak 10 ton per bulan. Salah satu penyaluran terbaru dilakukan di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, pada minggu (19/01/2025).

Wakil Ketua Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, menyampaikan, sejak memulai kerjasama dengan PT Atthaya Kemi Mandiri, pihaknya telah menyalurkan pupuk ke berbagai daerah. Sebelumnya, distribusi juga telah dilakukan di Banyumas, Magelang, Madiun, dan kali ini Majalengka.

"Pupuknya berasal dari PT Atthaya Kemi Mandiri dan yayasan GSN yang menyalurkan sebanyak 10 ton dengan jenis Nitrea alias lebih bagus dari urea. Berarti yang sekarang ini sudah yang keempat kali" ungkap Nanik kepada sejumlah awak media.

Penyaluran bantuan pupuk ini bertujuan tidak hanya untuk mendukung para petani, tetapi juga untuk mengurangi kemiskinan di sektor pertanian serta mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Nanik menjelaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar dalam angka kemiskinan di Indonesia, sehingga distribusi pupuk yang tepat dan merata menjadi sangatlah penting.

"Kalo data terakhir kemarin yang diumumkan BPS data kemiskinan yakni sekitar 25 juta penduduk dan itu 40 persennya adalah petani," ungkapnya.

Yayasan GSN yang digagas oleh Presiden Prabowo berfokus pada berbagai divisi, termasuk pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Melalui kerjasama dengan PT Atthaya Kemi Mandiri, mereka berhasil menyalurkan 10 ton pupuk jenis Nitrea setiap bulan, memberikan bantuan langsung kepada petani yang sangat membutuhkan.

Selain itu, Program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mencakup kebijakan distribusi pupuk langsung kepada petani melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini bertujuan untuk mempermudah petani dalam mengakses pupuk secara lebih efisien dan langsung dari sumbernya.

“Untuk pupuk subsidi sudah ada di mana-mana. Sedangkan pupuk non-subsidi, Presiden Prabowo sudah menginstruksikan kepada Menteri Pertanian, jika pupuk subsidi ke depan akan disalurkan langsung ke BUMDes, dengan harapan petani lebih mudah dalam mendapatkannya,” ungkap Nanik.

Selain itu, Nanik juga menyarankan masyarakat untuk segera melapor jika menemukan pelanggaran terkait kebijakan distribusi pupuk ini.

“Nanti kalua ada yang melanggar, langsung di laporkan saja, sekarang sudah banyak yang ditindak oleh Menteri Pertanian. Banyak manager-manager pupuk yang diberhentikan, karena sekarang pupuk harus langsung ke BUMDes, tidak lagi melalui distributor, depo, dan poktan. Karena yang mengetahui sepenuhnya adalah kepala desa," ungkapnya dengan tegas.

Seorang petani, Tarsa, mengaku hingga saat ini para petani masih menghadapi kesulitan dalam mengakses pupuk subsidi karena banyaknya prosedur yang rumit.

Meskipun demikian, Tarsa berharap di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, petani bisa lebih mudah mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau, dan harga padi tetap stabil.

“Kondisi pupuk disini ya susah prosedurnya, terus kadang kalau mau mupuk tuh barangnya sering ga ada,” keluh Tarsa kepada Pustakawarta.

Ia juga menambahkan, bahwa harga pupuk subsidi saat ini sudah mencapai sekitar 250 ribu per kwintal.

"Kalo harga gabahnya turun, sangat berat sekali dengan harga segitu. Makanya kalo bisa ya harga gabah tuh stabil" harapnya.

Sementara itu, dengan adanya distribusi pupuk yang berkelanjutan serta kerja sama yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Terutama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai wilayah, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.(*)

 

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu