Sabtu, 19 April 2025

Prabowo Rayakan Panen Raya Serentak di Majalengka

  • 07 April 2025 23:08

Presiden Prabowo Saat Panen Raya Serentak di Majalengka (Potret : Tangkapan Layar/Potret : Tangkapan Layar)

Nasional, Pustakawarta.com - Beberapa hari setelah Idul Fitri, Presiden Prabowo Subianto memimpin Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat, senin (07/04/2025). 

Acara ini adalah bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Menurut data BPS, pada April 2025, luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare dengan estimasi produksi 8,63 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 4,97 juta ton beras. Produksi kumulatif Januari-April 2025 tercatat 13,95 juta ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Presiden Prabowo mengapresiasi kerja keras para petani dan sinergi lintas sektor. 

"Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” Tegas Presiden.

Ia juga merasa senang harga pangan pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini stabil dan terjangkau.

“Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka. Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak. Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden. 

Empat belas provinsi utama, termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, menyumbang hampir 91,42% dari produksi nasional. Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung sektor pertanian dengan program seperti cetak sawah, distribusi pupuk, dan teknologi pertanian.

"Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menjaga harga pangan. Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau. Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen. Kita ingin petani hidup makmur,” ujarnya penuh semangat. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih kepada Presiden atas kebijakan yang memudahkan distribusi pupuk dan mendukung peningkatan produksi.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Dan ini kebahagiaan petani seluruh Indonesia. Ada 100 juta petani yang berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kemudian juga terima kasih atas kebijakan pupuk yang lebih sederhana. Tadi kami keliling, petani berterima kasih karena mendapatkan pupuk lebih mudah dibanding sebelumnya,” ujar Mentan Amran.

Ia juga menambahkan bahwa program pompanisasi berhasil meningkatkan produksi padi.

“Ini betul-betul revolusi sektor pertanian, Bapak Presiden. Kemudian program pompanisasi telah meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di saat krisis El Nino. Alhamdulillah produksi kita meningkat. Menurut data dari BPS, terjadi peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret,” lanjutnya. 

Sementara, Presiden Prabowo menutup sambutannya dengan menghormati para petani dan menegaskan komitmennya untuk menjaga masa depan pangan Indonesia. (*)  

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu