Sabtu, 19 April 2025

Menterjemahkan "Gerakan Ngantor Berdhuha", sebagai upaya mewujudkan Majalengka Langkung Sae

  • 23 Maret 2025 02:01

Penulis : Muhammad Habibie (Alumni Pascasarjana UNUSIA Jakarta/ Koordinator HMK Connection) (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Ragam Artikel, Pustakawarta.com - Konsep Program 100 hari kerja biasanya digunakan sebagai indikator awal kinerja Kepala Daerah setelah dilantik.

Konsep ini menawarkan rencana aksi cepat untuk menunjukkan komitmen terhadap janji kampanye atau mengatasi masalah yang mendesak di masyarakat.

Ada yang menarik dalam salah satu program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka pasangan H. Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan yaitu “Gerakan Ngantor Berdhuha”. 

Timbul pertanyaan, Apakah dengan rajinnya shalat dhuha para pegawai Pemda dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada di masyarakat Majalengka?

Kemiskinan, Jalan Rusak, Susah dapat kerja, sembako mahal dan lainnya? 

Sepintas memang seakan-akan tidak ada dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat Majalengka dengan diberlakukannya gerakan ibadah sholat dhuha dilingkungan pegawai Pemda.

Namun, jika ditinjau lebih dalam lagi ada ikhtiar yang sangat fundamental. Saya melihatnya sedang ada upaya perbaikan yang sangat mendasar dilingkungan pegawai Pemda oleh bapak Bupati.

Tujuan Gerakan Ngantor Berdhuha adalah menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan serta disiplin dilingkungan pegawai Pemda. Karena Iman dan Taqwa merupakan kunci utama keberkahaan suatu Negeri.

Allah SWT. Berfirman dalam surat Al-A’raf ayat ke-96. yang artinya:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” 

Imam Nawawi menyebut bahwa yang dimaksud dengan berkah adalah tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan kebaikan yang berkesinambungan. Juga bisa dimaknai,

“Tetapnya kebaikan yang bersifat ilahiyah”.

Dengan demikian, kunci utama membangun kehidupan masyarakat yang maju, sejahtera, bahagia dan penuh keberkahan adalah dengan senantiasa ingat kepada Allah, serta terus meningkatkan iman dan taqwa, sehingga cara berpikir kita, perilaku kita, benar-benar membawa kebaikan. 

Jadi sudah sangat tepat jika bapak Bupati dalam 100 hari program kerjanya memberlakukan “Gerakan Ngantor Berdhuha” dilingkungan pegawai Pemda sebagai upaya mewujudkan Majalengka Langkung Sae.

Penting memahami bahwa sumber keberkahan hidup ini ada pada keimanan dan ketaqwaan yang diimplementasikan dengan menata diri sebaik mungkin, berorientasi maslahat, kemudian menyadari bahwa setiap perilaku serakah, destruktif, koruptif, manipulatif, dan menghalalkan segala cara dalam kehidupan ini hanya akan mengundang bencana demi bencana. kemiskinan, kelaparan dan kesengsaraan.

Mari sama-sama kita dukung apa yang sedang diikhtiarkan oleh Bapak Bupati H. Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesehatan kepada para pemimpin kami. Aamiin. (Muhammad Habibie).

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu