Minggu, 20 Juli 2025

Nyaris Meledak! Ribuan Kader PDIP Hampir Kepung PN Majalengka, DPP Tarik Rem di Detik Terakhir

  • 08 Juli 2025 09:05 23 Dilihat

Ketua DPC PDIP Majalengka, Karna Sobahi Saat di Wawancara (Potret : Tangkapan Layar/Pustakawarta.com)

Majalengka, Pustakawarta.com - Ketegangan politik di tubuh PDIP nyaris meledak di jantung Majalengka. Ribuan kader dan satgas dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan Sumedang nampak sudah telah siap bergerak.

Mereka bersiap mengepung Pengadilan Negeri Majalengka sebagai bentuk protes terhadap putusan kontroversial yang dinilai mencederai wibawa partai.

Namun di detik-detik terakhir, aksi besar-besaran itu dihentikan. Satu instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menghentikan gelombang massa yang sudah berada di ambang pintu pengadilan.

Ketegangan dipicu oleh keputusan Pengadilan Negeri Majalengka yang membatalkan Surat Keputusan DPP PDIP terkait pemecatan Hamzah Nasyah, anggota DPRD Majalengka yang dinilai membelot dalam Pilkada 2024 lalu.

Bagi banyak kader, putusan ini dianggap mencampuri urusan internal partai dan menjadi preseden berbahaya terhadap kedaulatan organisasi politik.

"Kami dapat dukungan dan simpati yang sangat luar biasa di luar dugaan, tidak hanya dari para struktur partai tetapi juga dari satgas Ciayumajakuning plus Sumedang," ujar Ketua DPC PDIP Majalengka, Karna Sobahi, Senin siang (7/7).

"Kemarin mereka sudah datang kesini pada hari minggu dan mereka siap menghadirkan ada yang 150, 200 , 300 untuk hadir bersama sama memori Kasasi ke Pengadilan negeri majalengka" Tambahnya. 

Namun semua itu buyar ketika DPP menginstruksikan bahwa kasasi terhadap putusan pengadilan cukup diajukan secara elektronik oleh tim kuasa hukum. Tidak ada massa. Tidak ada barisan merah. Hanya jalur hukum formal.

"Dengan kearifan dpp maka itu DPC kami membatalkan untuk tidak hadir ke majalengka dan bahkan Sumedang sudah di perjalanan sebetulnya." Jelas karna menegaskan. 

Sekretaris DPC PDIP Majalengka, Tarsono D. Mardiana, mengungkapkan bahwa keputusan DPP merupakan langkah yang sangat bijak. Sejak awal, DPC Majalengka pun sudah berusaha menahan desakan kader karena menyadari potensi gangguan keamanan dan konflik terbuka.

"Sesungguhnya kita pun sudah nolak, gausahlah majalengka saja cukup dia bilang bukan urusan majalengka ini urusan partai." Jelasnya. 

Semangat dan loyalitas kader begitu menggebu, namun rasa tanggung jawab terhadap ketertiban tetap menjadi pertimbangan utama.

"Kita paham tapi lagi lagi kita khawatir dan takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan, namun mereka juga maksa jadi ya kita bukan kewenangan kita" Ujar tarsono. 

"Kesimpulannya kemarin iya oke sambil menunggu intruksi partai dari atas minimal jawa barat dan kesimpulan nya intruksi di dpp Kasasi ini di lakukan secara elektronik saja dan itu adalah sebuah keputusan yang bijak dari pimpinan partai kita," Tambahnya. 

Lebih lanjut, Tarsono menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian yang telah bersiaga mengamankan jalannya aksi jika tetap digelar. Ia berharap, insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga, bahwa di tengah dinamika dan perbedaan, sikap dewasa dalam berorganisasi tetap jadi panglima. (*)

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu