Sabtu, 19 April 2025

Program MBG : Tidak Transparan & Terancam Gagal (?)

  • 11 Februari 2025 08:59

Kontributor Ragam Opini, Aktivis / Ridwan Febriyana (Potret : Tangkapan Layar/Potret : Tangkapan Layar)

Ragam Opini, Pustakawarta.com - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai kurang transparan, terkait distribusi bahan pangan dan juga terutama data penerima manfaat juga Alur pelaksanaan Programnya.

Mengapa terancam gagal? karena sebenarnya pemerintah belum siap dalam menjalankan program MBG ini. mengapa demikian anggapan ini di dasarkan pada sikap pemerintah yang beberapa kali menurunkan anggaran menu MBG per porsi nya.

Bagaimana tidak, MBG yang dari awal dalam kampanye di janjikan anggaran Rp 17.500 turun menjadi Rp 10.000,- hal ini menunjukan kurang konsisten nyah pemerintah dalam merancang anggaran hingga berubah sampai berapa kali.

Selain itu kurang nyah transparansi terkait anggaran dan alokasi dari MBG ini menjadi polemik dan beban juga bagi pemerintah daerah.

Kesimpulan ini menunjukan bahwa pemerintah pusat belum memetakan alur pelaksanaan dan memperhitungkan anggaran untuk MBG ini.

Selain itu kenapa bisa terancam gagal, karena banyak temuan menu makan dalam program MBG di beberapa daerah yang sudah berjalan ditemukan makanan yang kurang layak di konsumsi dan juga tidak bergizi.

Selain itu juga distribusi nyah pun masih bermasalah dimana daerah terpencil yang seharusnya di utamakan karena banyak masyarakat yang membutuhkan di daerah tersebut.

bukan hanya polemik terkait makanan dan distribusi terkait manfaat ekonomi untuk daerah pun patut untuk di pertanyakan. mengapa demikian, karena usaha kecil dan petani lokal tidak menerima dampak dari program tersebut jika pengadaan makanan dan bahan pangan hanya di kuasai oleh korporasi besar.

hal ini pun perlu menjadi perhatian serius pemerintah supaya program ini dapat berkelanjutan dan juga menjadi program yang berdampak ke seluruh lapisan di masyarakat.

yang perlu di perhatikan pemerintah pusat dalam hal ini adalah mencoba metransparansikan terkait distribusi pangan yang seharusnya bisa di akses usaha kecil dan petani lokal. dan juga pengawasan yang ketan terhadap pelaksanaan MBG ini dari keseluruhan alur programnya. (*) 

Bagikan Berita


Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu