Senandung Arus Cipelang, Wisata Petualangan Perahu yang Mendidik Jiwa Alirkan Harapan

- 01 Februari 2025 13:26
Perahu Sungai Cipelang, Wisata Baru Jatitujuh Majalengka (Potret : Jilly Ortega/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Senja perlahan merayap di langit Jatitujuh, mewarnai cakrawala dengan semburat jingga yang memantul di permukaan Sungai Cipelang kawasan bendungan rentang.
Air mengalir tenang, membawa cerita baru tentang sebuah perjalanan, bukan sekadar menyusuri aliran, tetapi menelusuri jejak harmoni antara manusia dan alam.
Di balik gemericik yang lirih, perahu-perahu kecil mengapung, membawa penumpangnya menari di atas riak. Wisata baru ini bukan hanya menawarkan petualangan, tetapi juga pelajaran.
Di setiap kayuhan, ada cerita tentang kebersihan sungai, tentang ekosistem yang harus dijaga, tentang kehidupan yang berkelindan di antara arus.
"Kita menyaksikan bagaimana mengubah sungai menjadi objek wisata. Saya datang merupakan janji dari paca festival pecunan dimana kita juga sudah selesai kapalnya nanti di kelola oleh komunitas silahkan mau di sewakan." Ungkap Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi kamis pagi (30/01/2025).
Dedi membayangkan Ketika perahu melaju di bawah langit yang mulai meredup pasca bulan Ramadhan nanti, Dedi Supandi tak bisa menyembunyikan kekagumannya.
"Mencoba perahu dengan tim sambil menebar ikan, kita begitu di tengah itu sangat luar biasa. Seneng melihat sungainya bersih tidak ada sampah" Kata dedi.
Sebagai langkah awal, pemerintah menyiapkan satu perahu sebagai percontohan. Namun, perjalanan ini baru permulaan.
"Nanti bertambah, ini mah satu menjadi pilloting sambil menempuh perizinan ke bbws kaitan dengan pengelolaan sungai cipelang ini." Ujar dedi supandi kepada Pustakawarta.
Seperti Gunung Panten yang terkenal dengan petualangan paralayangnya, Dedi berharap Cipelang bisa menjadi ikon baru Majalengka.
"Ini saya katakan menjadi suatu objek wisata petualangan, kalo di majalengka ada wisata petualangan paralayang jika disini (jatitujuh) adalah petualangan perahu." Tambahnya penuh bangga.
Dari Sungai, Tumbuh Harapan
Namun Sungai Cipelang tak hanya berhenti pada petualangan air. Pengelola wisata, Sarifudin Rahmat, melihat lebih jauh. Ia ingin menjadikan kawasan ini sebagai perpaduan agrowisata dan ekowisata.
"Untuk kedepan kiri kanannya itu nanti kita akan ada wisata agro dan ekowista. Karena semua bantarannya kita akan menanam melon anggur atau bunga matahari termasuk bisa memancing untuk area area yang tidak dilalui perahu." Ungkap sarifudin Rahmat.
Rencana ini tak berdiri sendiri. Kolaborasi dengan warga, BUMDes, dan berbagai pihak terus dilakukan agar wisata ini tumbuh bersama masyarakat, bukan sekadar menjadi tempat singgah sesaat.
"Wisata jatitujuh itu bukan hanya disini nantinya sepanjang cipelang. Kita juga akan wisata ada agrowisata dan ekowisata karena ke arah hilirnya itu kita akan berkolaborasi dengan masyarakat jatitujuh terutama dengan bumdes nya dengan masyarakatnya." Tambahnya.
Dengan demikian, pengelola memastikan pihaknya akan siap menerima pengunjung di mulai dari pekan depan dengan tarif yang telah ditentukan.
"Nah untuk tarif sekarang kita lagi berdiskusi atau bermusyawarah dengan desa karena kita tarif itu kita inginnya. In Syaa Alloh kami siap menerima pengunjung di minggu depan. " Jelas sarifudin.
Aliran yang Menghidupkan
Meski wisata ini telah dilaunching pada Kamis (30/01/2025) sembari menebar 150 ribu benih ikan nila dan menanam pohon bunga matahari. Namun perjalanan administrasi masih terus mengalir. Dedi Supandi memastikan BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) akan mendampingi hingga perizinan rampung.
"Perizinan Masih berjalan, karena bukan dari bbws cimancis tapi dari pusat, tapi bbws cimancis sudah memberikan rekomendasi." Ungkap dedi pada sejumlah awak media.
Sementara jauh daripada itu, geliat ekonomi mulai terasa di tepi sungai. Pipit Pitriani, seorang pedagang, melihat ini sebagai angin segar.
"Alhamdulillah semakin ada kegiatan untuk para pedagang. Harapannya kedepan disini semakin ramai dan banyak kegiatan di minggu minggu berikutnya, jadi bisa bertambah penghasilannya" Ujar penjual baso dan sejumlah minuman segar itu.
Sungai Cipelang kini bukan lagi sekadar aliran air. Ia menjadi cermin bagi sebuah mimpi, tentang petualangan, tentang keseimbangan dengan alam, tentang kehidupan yang terus bergerak maju. Dan di setiap riak yang berlarian menuju muara, ada kisah yang siap dikenang, ada pesona yang tak akan terlupakan. (Jilly Ortega).
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu