Kolang - Kaling Primadona Ramadhan, Produsen Ketiban Rezeki Nomplok Puluhan Juta

- 04 Maret 2025 16:22
Sejumlah Pembuat Kolang Kaling di Desa Girimulya, Banjaran Majalengka (Potret : Jilly Ortega/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - Siapa yang tak kenal dengan kolang-kaling? Buah yang identik dengan bulan Ramadhan ini menjadi salah satu menu favorit yang harus ada ketika hendak berbuka puasa.
Kolang-kaling, dengan teksturnya yang kenyal dan rasa yang manis, memang menjadi hidangan yang banyak dicari di bulan suci ini.
Keistimewaan buah ini tidak hanya terletak pada rasanya yang menyegarkan, tetapi juga pada manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Selain berfungsi sebagai hidangan penyegar, kolang-kaling juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Kolang-kaling membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh, yang sangat penting selama puasa, serta meningkatkan stamina tubuh setelah berjam-jam berpuasa.
Selain itu, kolang-kaling mengandung fosfor yang sangat baik untuk kesehatan tulang, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, serta berfungsi untuk membersihkan usus, yang tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pada bulan Ramadhan, permintaan kolang-kaling di Desa Girimulya, Banjaran, Kabupaten Majalengka, meningkat pesat. Banyak orang membeli kolang-kaling untuk diolah menjadi berbagai takjil, seperti kolak, sop buah, hingga es campur.
Hal ini menunjukkan betapa besar peran kolang-kaling dalam tradisi buka puasa di Indonesia.
Salah satu produsen kolang-kaling, Ajeng mengungkapkan pasca Ramadhan, permintaan kolang-kaling masih terus meningkat hingga 70%. Tidak hanya permintaannya yang meningkat, tetapi harga jualnya pun mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu antara 11 hingga 13 ribu rupiah per kilogram, dari harga sebelumnya yang hanya sekitar 8 hingga 10 ribu rupiah per kilogram.
"Dikirim ke Cirebon, Indramayu, tergantung pesanan. Kalau barang banyak, sehari hampir 5 ton dikirim. Omzet perkiraan bisa mencapai 10 juta rupiah per hari," ungkap Ajeng kepada Pustakawarta (04/03/2025).
Namun, siapa sangka dibalik rasanya yang enak dan menyegarkan, proses pembuatan kolang-kaling ini tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup lama.
Proses pembuatan kolang-kaling dimulai dengan memisahkan buah dari batang pohon, kemudian merebusnya selama berjam-jam, hingga mengupasnya dengan hati-hati. Semua proses ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, bahkan bisa memakan waktu hingga dua hari untuk menghasilkan kolang-kaling yang siap dijual.
"Kolang-kaling, kalau barangnya bagus, sih tahannya bisa sampai satu bulan lebih," tambah Iip, seorang pembuat kolang-kaling.
Salah satu pembeli dari Ciamis, Agus menyampaikan kolang-kaling ini menjadi salah satu menu favorit yang harus ada saat berbuka puasa.
Ia mengaku sengaja membeli kolang-kaling untuk membuat es campur sebagai takjil berbuka puasa.
"Buat buka puasa di asrama. Dibuat es sama susu, kaya es campur," tutup Agus penuh senyum.
Dengan segala keistimewaannya, kolang-kaling memang menjadi salah satu buah yang sangat populer di bulan Ramadhan dan tak pernah absen di meja takjil ketika berbuka puasa.(*)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu