Gas Cantik Puskesmas Munjul, Inovasi Kader Basmi DBD

- 27 Februari 2025 15:07
Kepala UPTD Puskesmas Munjul, Nia Endah Kurniasih Saat di Wawancara (Potret : Jilly Ortega/Pustakawarta.com)
Majalengka, Pustakawarta.com - UPTD Puskesmas Munjul menggelar lokakarya mini tri bulanan pertama yang dihadiri oleh berbagai stakeholder dari berbagai sektor, rabu pagi (26/02/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tahun 2024 serta merencanakan langkah-langkah perbaikan untuk tahun 2025.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Danramil bersama Babinsa, Kapolsek beserta Bhabinkamtibmas, serta tujuh lurah dan satu kepala desa yang turut serta dalam acara tersebut. Selain itu, hadir juga Ketua Penggerak PKK, KUA, dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Puskesmas Munjul, Nia Endah Kurniasih, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah pengelolaan program Penyakit Tidak Menular (PTM), yang dinilai masih kurang optimal.
"Tadi Sesudah kita sampaikan kami mempunyai kekurangan yaitu pengelolaan program PTM yang cakupannya masih belum optimal, selain karena faktor entri yang kurang juga ada beberapa hal lainnya" ujar Nia Endah.
Namun demikian, Nia memastikan bahwa Puskesmas Munjul bersama 268 kader dari 46 posyandu serta lintas sektor lainnya telah sepakat untuk melakukan perbaikan.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengaktifkan kembali kader Jumantik melalui program Gas Cantik (Gerakan Basmi Jentik Nyamuk).
"Para kader yang hadir dalam acara ini luar biasa cerdas dan peduli terhadap kesehatan masyarakat. Mereka mengusulkan berbagai inovasi, salah satunya adalah mengaktifkan kembali kader Jumantik, dan kami sepakat untuk menamakan inisiatif ini dengan Gas Cantik, yang berarti Gerakan Basmi Jentik Nyamuk," jelasnya kepada Pustakawarta.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya angka kejadian Demam Berdarah (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Munjul. Bahkan, pada tahun 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai puluhan di beberapa kelurahan.
"Saat ini, tahun 2024, di beberapa kelurahan, kami mencatatkan sejumlah kasus. Di Majalengka Kulon ada 2 kasus DBD, Cijati ada 2, sementara di Sidamukti jumlahnya cukup tinggi dengan 70 kasus Cikungunya. Di Babakan Jawa juga tercatat 2 kasus DBD dan 2 kasus Cikungunya," paparnya.
Terkait dengan pelaksanaan program Gas Cantik, Nia Endah menjelaskan bahwa masing-masing kader akan memiliki tugas untuk menggerakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yang meliputi tiga langkah utama, Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang di 20 rumah tangga per kader.
"Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, para kader juga akan melakukan pemantauan secara berkala. Kami berharap dengan program ini, kita dapat membunuh jentik nyamuk Aedes Aegypti dan meminimalisir penyebaran penyakit," tambahnya.
Nia juga menekankan bahwa salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai fasilitator promotif dan preventif, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan bersama.
"Kami berharap kegiatan ini mendapat dukungan dari dinas terkait, terutama dalam hal kesejahteraan para kader. Sebab, intensif untuk kader bukan merupakan kebijakan dari Puskesmas, tetapi kami berharap ada kerjasama dengan dinas terkait dalam hal tersebut," tutupnya.
Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan perbaikan dalam pengelolaan program kesehatan dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah Puskesmas Munjul. (*)
Bagikan Berita
Untuk Menambahkan Ulasan Berita, Anda Harus Login Terlebih Dahulu